bait-bait cinta

05.41 Unknown 2 Comments


“Bila jalan hidup ini adalah sebuah rangkaian puisi, pastilah namamu yang memperindah setiap baitnya”.....

Untuk kamu...

Kumulai tulisan ini kembali atas nyanyian rinduku terhadapmu. Rasa rindu yang bersulam cinta di dalamnya. yang rasa itu tak pernah surut  walau jarak dan waktu belum pun mempertemukan kita hingga kini. Di mana dan kapan pastinya... Semuanya masih serba misteri untuku mengerti.

Rasaku terhadapmu kini masih sama seperti ikrarku pertama kali ketika berjumpa denganmu di malam-malam mimpiku. “Engkau adalah cinta yang pertama kali hadir dan membuatku bahagia merasakannya. sebabnya berilah aku sedikit waktu lagi untuk memantaskan diriku demi menjemput dan membawamu kemahligai cinta yang telah Ia tuliskan di dedaunan keabadian”. Dan engkau tersenyum malu-malu mendengarnya, lantas beberapa detik kemudian dengan keindahanmu itu, dirimu pun membuat aku terbangun memandang kembali langit-langit kamar. Dan saat itu kutahu bahwa diriku telah menemukanmu, melihat walau sesaat, namun masih terpisahkan oleh dimensi waktu.

Aku bingung pula terhadap diri ini. Aku merasa seperti pujanga bodoh yang hari-harinya terus saja merapalakan kalimat kalimat puitis cinta. Di seluruh media sosial yang kumiliki mulai BBM, Facebook, Line dan sebagainya, Yang rapalan itu pun nyatanya tak pernah ku tahu harus kutujukan kepada siapa. Akankah ia kutujukan kepada orang yang selama ini kucintai di sudut kuta raja ini. Atau pun ia teruntuk seseorang di ujung pulau sumatera sana tempat ibu pertiwi pertama kali mengariskan nasib anaknya nusantara.

 Dan di malam ini. saat gerimis masih turun membasahi tapak-tapak bumi. ketika bulan masih mau menjadi saksi atas perjalanan hidup manusia karena cinta. Di situ aku terduduk dengan khalayan mengawan tentang bait-bait kata hati yang ingin ku persembahkan lagi kepadamu. Yang tulisan itu kuharap pula diaminkan oleh ribuan malaikat yang tercipta karena cintaNya....

Ribuan hari dalam penatianku. Jutaan puisi telah tercipta untukmu. yang karenanya aku menyadari bahwa mencintai dalam diam itu suatu keindahan yang Ia ciptakan. Dan ketika itu, rasaku akan selalu menjelma menjadi bait-bait pengharapan doa cinta akan pertemuan kita.


Dan di doa panjangku, namamu akan terus kubisikan hingga aku kembali tertidur dalam khalayan indah itu.....

karena engkau adalah kebahagiaanku...

You Might Also Like

2 komentar: