Hati....

08.09 Unknown 0 Comments

         


Duhai hati... apa kabarmu, masihkah engkau tabah dan kuat menjalani perjalanan ini. Sungguh banyak cerita yang telah engkau rasakan hingga tak terkira berapa kali duri dosa telah menghujamu hingga engkau menangis dalam diammu menahan amarah yang tak tahu harus bagaimana....!!!

            Wahai hati.... apakah engkau merasa lelah. Mungkinkah engkau masih meratapi akan nasib kekosonganmu, ataukah engkau masih mengira-ngira atas apa yang akan terjadi padamu dikemudian hari. Mungkin disetiap langkah engkau sering kali kecewa atas segala perjuangan yang telah dirimu lakukan, juga kadang engkau merasakan Ia seakan tak pernah mendengarkan doamu, Tapi tenanglah, janganlah memantaskan dirimu untuk mengesampingkan kehendakNya, Sungguh pun semua ini belum sesuai dengan apa yang engkau harapkan! tetaplah selalu tabah dalam perjalanannya, tengadahkanlah tanganmu selalu kepadaNya, memohonlah dengan sebaik-baik kalammu, karena ketika engkau mengulang-ngulang doamu itu, sungguh Ia mendengarkannya atasNya sang maha mendengar, yang namun manakala Ia belum mengijabahkannya, tentulah Ia masih ingin terus mendengarkan kalam suci dari hambaNya teramat dicintaiNya.

            Hati... tahukah engkau langit merupakan sebuah keluarga dalam kehidupanmu. Anaknya ada dua, angin dan awan. Ayahnya adalah matahari dan ibunya bulan. Setiap saat mereka mengisi hari-harimu juga. Tak terfikirkah engkau bagaimana banyaknya dari bangsamu yang mencacimaki keluarga kecil mereka atas kebencianmu dari takdir, saat angin bertiup kencang, engkau kerab menyalahkannya hingga ia harus pulang ketempatnya dan menangisi setiap olokan kalian, saat matahari bersinar dengan gersangnya pula, engkau pun menyumpahi atasnya hingga ia terduduk meratapi bangsamu yang hanya bisa melihat mereka di satu sisi dan menafikan sisi lainnya karena dibutakan oleh nafsu.

            Mengertikah engkau keluarga kecil mereka sebenarnya sebuah keindahan yang Ia berikan kepada engkau, yang mana sang awan anak pertamanya adalah laki-laki yang suka berkeliaran mencari ilmu, melesat ke selatan sana , mengoda ilalang untuknya diberikan secuil pengetahuan yang tersembunyi entah dimana, bertemankan dengan ombak hingga terlambung tinggi ke angkasa lalu berpencar ke delapan penjuru berbagi kesejukan dengan kalian.


            Jika sore tiba, ayahnya, matahari, memanggilnya dan engkau mendapatkan senja yang indah, jika malam angin tak berhembus karena ibunya, bulan, memeluk anaknya juga memeluk engkau dari penatnya hidup. Sedangkan awan adalah anak perempuan suka bersedih. Oleh karena itu engkau bisa bercakap cakap dengannya saban hari, jika awan gelap dan engkau tidak menginginkan hujan, awan bisa engkau bujuk pula dengan kalam sucimu. Namun sadarkah engkau, tak pernah mereka menyalahkan ketentuan yang telah tuhan gariskan bagi keluarga mereka, malahan mereka dengan bergembiranya selalu berupaya menjadi makhluk yang mulia meski tak semulia penciptaan engkau.



            Olehnya teruslah berjalan dengan apa yang telah Ia gariskan, janganlah selalu membenci kepada apa yang belum engkau dapati dalam perjalanan ini. berdoalah selalu atas  kebaikan apa yang engkau inginkan dalam hidupmu, karena sesungguhnya mengulang-ngulang akan doamu itu seperti mengayuh sepeda pula, yang suatu saatnya nanti pasti akan sampai di tujuan, dan tujuan dari doamu tersebut merupakan kebahagiaan dari keridhaanNya dalam menghambakan dirimu selalu kepadaNya dengan keikhlasan hamba yang sejati.




Teiring salam dariku kepada engkau duhai hati yang berbisik rindu...........



You Might Also Like

0 komentar: