keluguan cinta

08.35 Unknown 0 Comments

     Keluguan Cinta      




Dikesunyian malam yang ditemani bulan ke 12, juga saat kicauan burung di pagi hari yang disinari mentari kemahaanNya, sudihkah engkau membacakan segala titah kata dari tintaku ini. Sebuah guratan tinta yang mulai saat engkau menyetujuinya akan menemani hari-harimu kini dan nanti manakala kepulangan telah yang Ia serukan.

            Sepanjang titah ini nantinya ingin ku guratinya dengan bait-bait syair indah yang akan mengantarkan tidur malammu dengan bunga-bunga dan membangunkanmu kembali dengan belaian lembut sang kekasih. Manakala engkau bahagia ingin setiap kata ini engkau rengkuh dalam pelukan hangatmu itu, Manakala engkau bersedih jadikanlah ia sebagai penhapus airmatamu, biarkanlah setiap kata ini menjadi tembang suara keindahan alam tatkala ia menemanimu dikala kesepian.




            Saat guratan ini kumulai sungguh tak terpikirkan olehku akan jadi apa nantinya semua yang telah kutitahi ini, akankah ia berguna dalam membahagiakan hari-harimu atau malah menjadi perusak suasana disetiap sang waktu memberikan kehidupannya. Tapi apa dayaku yang selama ini selalu dibayang-bayangi olehmu. Dimana pun diriku berada setiap saat ku tak pernah bisa mengusirmu difikiranku,malah semakin aku menepis bayanganmu di ingatanku, semakin ia melekat kuat hingga memberikan semangat hidup terus dan terus dalam menjalani hari-hari yang bagai pakaian usnag dimakan sang zaman.

Maka apa daya ku jika engkau adalah segalanya, engkau adalah bunga yang dirindui sang kumbang, engkau adalah gula yang diselalu dikerumuni kawanan semut dan engkau adalah tali penyambung hidupku yang hampir putus karena dimakan kelapukan hati dalam menantang perjalanannya.

            Aku tak berharap engkau akan membalas semua ini, aku tak berharap dirimu semakin menjahuiku saat mulai membaca ini titah keluguan seorang pecinta yang terlalu mencintai seorang bidadari hingga ia berkelakuan sedemikin bodoh dalam menarik perhatiannya, yang aku harapkan, rengkuhlah ia, bacalah,bacalah dengan lisan atau hatimu kalau kamu tidak keberatan, dan tetaplah seperti sediakala, seperti saat pertama kali aku melihat bidadari itu dengan balutan pakaian putih hitamnya disuatu senja di pinggiran pantai.


Maka sungguh diriku merasa sangat bahagia manakala bidadariku itu tetap menjadi bunga indah disetiap harinya meski tak pernah bisa kuhinggapi, atas "dalam kehidupan ini memang dipenuhi dengan orang yang kita cintai juga ingini, namun ada pula yang dalm hidup ini nantinya tidak mencintai juga mengiginkan diri kita", begitu pula dirimu yang selalu aku rindui dan cintai dalam keluguan ini, namun dirimu mungkin tak menginginkan kerinduan cinta yang telah mempermalukanmu ini.

Walau.... waktu mengejar, waktu menunggu, waktu berlari, waktu bersembunyi, biarkan aku mencintaimu lagi dalam keluguan ini, dan biarkan waktu yang akan kembali mengujinya.  

ketika hati merindui hati......... saat keluguan mengutarakan cinta.....


             

You Might Also Like

0 komentar: